Blogger news

Home » » Akutansi Sebagi Sistem Informasi

Akutansi Sebagi Sistem Informasi

Written By Unknown on Friday, 12 October 2012 | 20:24

Selamat pagi sobat.......
Nah sesui judul di atas kali ini saya akan berbagi ilmu nseputar akuntasi nie sob, walaupun saya bersekolah di SMK tapi gk ada salahnya ya kan kalo belajar tentang akuntansi........... hehehe (nambah ilmu dikit gk pha**)
ok dh langsung aja ini dia "Akuntansi Sebagai Sistem informasi"





AKUNTANSI SEBAGAI SISTEM INFORMASI

          Pada dasarnya perusahaan yang ada di Indonesia digolongkan pada tiga kelompok:
1.      Perusahaan jasa yaitu perusahaan yang kegiatannya hanya memberikan jasa kepeda konsumen. Contoh: bengkel, salon, asuransi, rumah sakit dll.
2.      Perusahaan dagang  yaitu perusahaan yang kegiatannya hanya membeli barang dan di jual kembali tanpa mengubah barang tersebut. Contoh: supermarket, mini market, toko, warung, dll.
3.      Perusahaan manufaktur (industri) yaitu perusahaan yang kegiatannya mengolah bahan mentah menjadi barang jadi. Contoh perusahaan tekstil/ pakaian.

Dari ketiga perusahaan diatas, dalam proses akuntansi akan melalui tiga tahap:
1.      Tahap pencatatan
2.      Tahap pengiktisaran
3.      Tahap pelaporan

Tahap yang paling penting dalam proses akuntansi adalah tahap pelaporan, karena pada tahap pelaporan akan menghasilkan laporan keuangan berupa:
1.      Laporan laba rugi
2.      Laporan perubahan modal
3.      Neraca

1.1  Sejarah Perkembangan Akuntansi
Dua peristiwa yang berkaitan dengan sejarah ringkas perkembangan akuntansi;
1.      LUCA PACIOLI
Pada tahun 1994 Luca Pacioli, seorang ahli matematika, menulis sebuah buku “Summa De Arithmatica, Geometrica, Proportioniet Proportionalita”, buku ini mengajarkan juga tentang Akuntansi dalam bab yang berjudul ‘Troctatus de compotis et scriptoris’. Bab ini memperkenalkan system pembukuan berpasangan dan disebut juga system continental.
2.      REVOLUSI INDUSTRI
Pada pertenganhan abad ke-18 sampai ke-19, terjadi revolusi di Inggris sehingga mendorong perkembangan akuntansi, karena para manajer pabrik ingin mengetahui biaya produksinya. Dengan mengetahui beberapa besar biaya produksi, mereka dapat mengawasi efektivitas proses dan menetapka harga jual.
Revolusi  industry menciptakan suatu permintaan modal yang besar untuk membangun pabrik dan membeli mesin-mesin. Hal ini menyebabkan perusahaan harus membangun suatu bentuk organisasi (the corporate from of organitation). Bentuk organisasi ini memunculkan para pemegang saham (stockholders) baru, dimana mereka membutuhkan informasi tantang seberapa baik menejemen manjalankan perusahaan.
Professor Robert Sterling, seorang ahli akuntansi dari Amerika membagi perkembangan akuntansi menjadi tiga tahap:
1)      Tahap pertama; pada tahap pertama ini ruang lingkup perusahaan masil kecil, pada pemiliknya sekaligus menjadi manager perusahaan.
2)      Tahap kedua; perusahaan yang dikelola sedah semakin besar, sehingga semua pengurusan dalam perusahaan tidak mungkin lagi dikelola sendiri oleh si pemilik. Pada tahap ini pencatatan akuntansi mulai diserahkan kepada orang lain yang mengerti tentang akuntansi.
3)      Tahap ketiga; padatahap ini sudah terjadi pemisahan fungsi secara tegas antara pemilik dan perusahaan. Pencatatan akuntansi mulai berkembang, sehingga timbul kebutuhan akan pertanggung jawaban yang dinamakan laporan keuangan.

Perkembangan Akuntansi Di Indonesia
Pada mulanya Indonesia menganut sisten continental
1)  Tata Buku; menyangkut kegiatan-kegiatan yang bersifat konstruktif dan proses akuntansi, seperti, pencatatan, peringkasan, penggolongan, dan aktifitas-aktifitas lain yang bertujuan untuk menciptakan informasi akuntansi yang berdasar pada data.
2)  Akuntansi; menyangkut kegiatan-kegiatan yang bersifat konstruksif dan analitikal seperti kegiatan analisis dan interpretasi berdasarkan informasi akuntansi.
3)  Anglo Saxon; merupakan system akuntansi dengan cakupan yang luas, meliputi perencanaan sistem pencatatan, sistem pencatatan transaksi yang telah dicatat serta panyampaian laporan yang telah dibuat serta penyampaian interpretasi laporan tersebut.


Perkembangan Anglo saxon di Indonesia antara lain disebabkan oleh hal-hal berikut ini:
1.      Penanaman modal asing (PMA) di Indonesia banyak membawa dampak positif terhadap perkembangan akuntansi, seperti beralihnya tata buku (akuntansi sistem kontinental) ke akuntansi Anglo Saxon.
2.      Perkembangan ini terjadi karena sebagaian besar PMA menggunakan sisten akuntansi Amerika Serikat (Anglo Saxon).
3.      Hampir sebagian besar mereka yang berperan dalam kegiatan perkembangan akuntansi menyelesaikan pendidikannya di Amerika, dan mereka menerapkan ilmunya di Indonesia.

Perbedaan sistem continental dan anglo saxon
Objek Perubahan
Sistem Kontinental
Sistem Anglo Saxon
1.      Buku harian

2.      Akun Buku Besar
a.       Penyusutan


b.      Akun campuran

c.       Prive


3.      Neraca Jalur


4.      Laporan Keuangan
Klasifikasi (pengelompokan) debet/kredit belum terima.

Penyusutan menggunakan akun campuran.

Menggunakan akun campuran.


Terdapat penyetoran prive


Arsip disimpan sebagai dokumen.


Terdiri atas:
1)      Neraca
2)      Laporan laba rugi (ikhtisar laba rugi)
3)      Laporan perubahan modal
Pengelompokan debet/kredit.

Penyusutan menggunakan akun disisi debet.
Tidak menggunakan aku campuran.

Tidak terdapat penyetoran prive.

Arsip tidak disimpan sebagai dokumen.

Terdiri atas :
1)      Neraca
2)      Laporan laba rugi
3)      Laporan perubahan modal
4)      Laporan arus kas
5)      Catata atas laporan keuangan


1.2  Pihak-Pihak Pemakai Akuntansi
Pihak-pihak pemakai akuntansi sebagai berikut:
1.      Pihak Intern; managemen perusahaan, misalnya manajemer perusahaan, pemilik perusahaan, pimpinan perusahaan.
2.      Pihak Ekstern;
ü  Pemilik
ü  Kreditor (contoh: bank)
ü  Pemerintah
ü  Karyawan
ü  Investor
ü  Masyarakat

1.3  Bidang-bidang Akuntansi
1.      Akuntansi Keuangan, adalah bidang akuntansi yang menamgani masalah pencatatan transaksi dalam suatu erusahaan atau unit ekonomi yang lain dan juga menagani penyusunan laporan keuangan secara periodik dri catatan tersebut.
2.      Auditing adalah, bidang akuntansi yang menagani suatu pemeriksaan atas catatan-catatan akuntansi secara bebas.
3.      Akuntansi biaya, adalah bidang akuntansi yang menekan kepada masalah penetapan dan pengendalian biaya. Ruang lingkupnya berupa baya selama periode produksi dan harga pokok dari barang yang selesai di produksi.
4.      Akuntansi Manajemen, adalah bidang yang menggunakan data histiris maupun data tafsiran untuk membantu manajemen dalam operasi sehari-hari dan perencanaan operasi mendatang. Misalnya; akuntan manajemen harus membantu bendahara erusahaan untuk menyusun rencana anggaran dan pembiayaan pada periode yang akan datang.
5.      Akunansi Perpajakan, adalah bidang akuntansi yang mencakup penyusunan surat pemberitahuan pajak serta mempertimbangkan konsekuensi perpajakan dari transaksi usaha yang direncanakan.
6.      Akuntansi Akuntansi, adalah bidang akuntansi yang menyajikan renana operasi keuangan untuk suatu periode tertentu dan menyampaikan data perbandingan dari operasi sebenarnya dengan rencana yang tidak ditetapkan.
7.      Akuntansi Pendidikan, adalah bidang akuntansi merupakan bidang spesialisasi akuntansi yang bergerak dalam penyebaran pendidikan akuntansi pada masyarakat.

1.4  Manfaat Akuntansi
1.      Secara Umum;
a.)  Untuk mendapatkan informasi ekonomi (informasi keuangna perusahaan) yang akurat sehingga pemakai dapat mengambil keputusan dengan tepat.
b.)  Untuk memberikan pertanggungjawaban manajemen kepada para pemilik perusahaan.
c.) Untuk mengetahui perkembangan perusahaan dari tahun ke tahun (maju mundurna perusahaan).
2.      Secara Khusus;
a.)  Memberikan informasi keuangan yang dapat di percaya mengenai aktiva, kewajiban, secara modal suatu perusahaan.
b.)  Memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perusahaan perubahan dalam aktiva neto (aktiva dikurangi kewajiban) suatu perusahaan yang timbul dari kegiatan usaha dalam rangka memperoleh laba.
c.)  Memberikan infomasi keuangan yang membantu para pemakai laporan untuk menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
d.) Memberikan informasi penting mengenai perubahan dalam aktiva dan kewaiban suatu perusahaan, seperti informasi mengenai aktivitas pembiayaan dan investasi.
c.)  Mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain berkenaan dengan laporan keuangan dan relevan untuk kebutuhan pemakai laporan, seperti informasi mengenai kebijakan akuntansi yang dianut perusahaan.

1.5  Profesi Akuntansi
Profesi akuntan secara dengan bidang pekerjaan lain, bidang hukum/ bidang teknik, secara garis besar, akuntansi dapat digolongkan:
1.      Akuntan Publik (publick accountant) yaitu akuntansi independen yng memberikan jasa-jasanya atas dasar pembayaran tertentu. Mereka bekerja secara bebas, dan pada umumnya mendirikan suatu kantor akuntan. Seorang akuntan publik dapat melakukan jasa pemeriksaan (jasa audit), jasa perpajakan, dan jasa konsutasi manajemen.
2.      Akuntan Intern (internal accountant) yaitu yang bekerja dalam suatu perusahaan/ organisasi akuntan internal disebut juga akun perusahaan. Jabatan yang dapat diduduki mulai dari staf biasa 1.) sampai dengan kepala bagian akuntansi/ direktur keuangan. Tugas yang dikerjakan berupa:
2.) Penyusunan system akuntansi
3.) Penyusunan laporan keuangan kepada pihak-pihak eksternal
4.)  Penyusunan laporan keuangan kepada pimpinan perusahaan\
5.) Penyusunan anggaran
6.)  Penanganan masalah perpajakan
7.)  Pemeriksaan intern
3.      Akuntan Pemerintah yaitu akuntan yang bekerja pada badan-badan pemerintah, antara lain departemen-departemen, badan-badan pemerintah, badan pengawasan keuangan, dan pembangunan (BPKP), badan pengawasan keuangan (BPK), dan sebagainya.
4.      Akuntan Pendidikan yaitu akuntan yang bertugas dalam pendidikan akuntansi antara lain mengajar. Penyusunan kurikulum pendidikan akuntansi, dan melakukan dibidang akuntansi.

1.6  Etika Profesi Akuntan
Prinsip-prinsip moral yang mengatur hubungan antara akuntan dengan pelanggarannya, sesame rekan akuntan, dan akuntan dengan masyarakat. Secara umum, etika profesi akuntansi public adalah mengenai hal-hal berikut:
1.      Kepribadian, yaitu akuntan public  memiliki indepedensi dan objektifitas dalam menjalankan profesinya. Indepedensi berarti bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan oleh pihak lain. Sementara objektifitas berarti sikap tidak memihak dalam mempertimbangkan fakta terlepas dari kepentingan pribadi. Tanpa adanya jaminan indepedensi dan objektifitas dari profesi akuntansi public, masyarakat akan meragukan pendapat yang diberukan oleh akuntan atas kewajiban laporan keuangan yang diperiksanya.
2.      Kecakapan professional, untuk menjadi akuntan yang professional perlu diatur kompetensi dan standar tekhnis pelaksanaan pekerjaan akuntan. Akuntan public dapat dibatalkan memiliki kompetensi professional jika ia melaksanakan pemeriksaan yang sesuai dengan norma pemeriksaan akuntan.
3.      Tanggung jawab kepada klien, yaitu jika akuntan public menjalankan tugas mewakili kepentingan kliennya, ia harus mempertahankan indepedensinya dan harus menjelaskan kepada kliennya dengan batas-batas wewenang dan tanggung jawab tertentu.
4.      Tanggung jawab kepada rekan seprofesi, akuntan public berkewajiban memelihara hubungan antar rekan seprofesi sebagai contoh bila seseorang/ badan yang sedang diperiksa oleh suatu kantor akuntan, kemudian orang/ badan tersebut tanpa terlebih dahulu berkonsultasi dengan akuntan public yang sedang melakukan pemeriksaan.
5.      Tanggung jawab lain, terdapat tiga perilaku lain yang dipandang tidak etis dalam profesi akuntan publik, yaitu:
ü  Mengiklankan diri, mengirimkan pihak lain, mengiklankan nama/ jasa soalnya.
ü  Membayar imbalan untuk memperoleh pekerjaan.
ü  Menawarkan jasanya secara tertulis kepada calon klien.

1.7  Dasar Hukum Akuntansi
Kewajiban melaksanakan pembukuan perusahaan didasarkan pada Undang-undang pajak tahun  2000 pasal 28 ayat 1 dan 12 yang mewajibkan tiap-tiap orang yang menjalankan perusahaan melaksanakan pembukuan perusahaan, sehingga diketahui segala hak dan kewajibannya.

1.8  Tujuan yang akan dicapai
Untuk mendapatkan informasi-informasi tentang transaksi keuangan dan transaksi barang, sehingga dapat ditentukan dengan tepat kebijaksanaan selanjutnya.

1.9  Standar akuntansi keuangan
Merupakan himpunan-himpunan prinsip prosedur metode dan teknik akuntansi yang mengatur penyusunan laporan keuangan kghusus yang di tunjukan kepada pihak luas, separuh saham preditor dan sebagainya



.....
Gimana sob, udah pada ngerti dasar dasar akuntansi belum????
syukur dh kolow udah pada ngerti...
ok dh, selamat membaca dan semoga bermanfaat.........

Share this article :

Post a Comment

 
Copyright © 2011. Centry_jazz.blog - All Rights Reserved
Template Created by
Proudly powered by Entrys Informatika