Blogger news

Home » » Tahap Pengihtisaran Siklus Akutansi Perusahaan Jasa

Tahap Pengihtisaran Siklus Akutansi Perusahaan Jasa

Written By Unknown on Sunday, 14 October 2012 | 05:59

Nah kali ini sesuai judul di atas saya akan menerangka materi tentang "Tahap Pengihtisaran Siklus Akutansi Perusahaan Jasa"
Tanpa basa basi lagi langsung aja ya sob
Selamat membaca




TAHAP PENGIKHTISARAN SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA

4.1 Neraca Saldo
Suatu daftar yang berisi saldo-saldo akun buku besar, dimana disusun secara sistematis menurut nomor kode akun yang disertai dengan jumlah akun buku besar yang di debet dan yang di kredit.
Langkah-langkah pembuatan nomor saldo:
1.      Buatlah nama perusahaan
2.      Buatlah nama “Neraca Saldo” dibawah nama perusahaan
3.      Buatlah tanggal neraca saldo dibuat
4.      Buatlah tabel yang terdiri dari nomor akun, nama akun, debet, dan kredit
5.      Lihat saldo akhir yang ada dibuku besar
6.      Perhatikan dimana letak saldonya (apakah debet/kredit)
7.      Setelah itu dijumlahkan kolom debet dan jumlahkan kolom kredit
8.      Jumlah debet dan kredit harus sama
Contoh:
“Rahmat Elektronik Servis”
Neraca Saldo
31 Desember 2012
NO AKUN
NAMA AKUN
DEBET
KREDIT
101
Kas
Rp       4.850.000,-

103
Peralatan kantor
Rp       3.000.000,-

104
Gedung
Rp     10.000.000,-

301
Modal

Rp    19.000.000,-
151
Peralatan servis
Rp       3.000.000,-

204
Utang usaha

Rp      2.000.000,-
149
Perlengkapan servis
Rp          750.000,-

401
Pendapatan servis

Rp        900.000,-
501
Bebam gaji
Rp          300.000,-


Rp 21.900.000,-

Rp 21.900.000,-

Kesalahan dalam pembuatan neraca saldo:
1.      Kesalahan dalam menjumlahkan kolom debet dan kolom kredit;
·         Kesalahan dalam menjumlahkan kolom debet dan kredit
·         Kesalahan dalam memindahkan posisi angka pada saat pencatatan saldo akun buku besar dan neraca saldo
·         Kesalahan dalam memposting
·         Kesalahan dalam ketinggalan salah satu buku besar
2.      Kesalahan yang tidak mengakibatkan neraca saldo tidak seimbang/ tidak berpengaruh;
·         Pengabungan saldo akun besar yang sejenis
·         Transaksi yang tidak dicatat atau lupa baik di jrnal umum maupun dibuku besar
·         Transaksi salah dicatat baik di buku akun debet maupun di akun kredit. Contohnya; pembelian peralatan secara tunai dicatat dengan mendebet akun peralatan dan mengkreditkan akun utang.

4.2 Kertas Kerja (Work Sheet)
Suatu daftar atau formulir yang disusun secara sistematis yang terdiri dari:
1.      Neraca saldo
2.      Ayat jurnal penyesuaian
3.      Neraca saldo disesuaikan
4.      Laba Rugi
5.      Neraca

Bentuk-bentuk kertas kerja:
1.      Bentuk 6 kolom

“Nama Perusahaan”
Jenis Kegiatan (kertas kerja)
Periode. . . .

No
Nama akun
Neraca Saldo
L/R
Neraca
D
K
D
K
D
K









    2.      Bentuk 8 kolom
No
Nama Akun
Neraca Saldo
Ayat jurnal penyesuaian
L/R
Nearca
D
K
D
K
D
K
D
K











    3.   Bentuk 10 kolom
no
Nama Akun
Neraca Saldo
Ayat jurnal penyesuaian
Neraca Saldo disesuaikan
L/R
Neraca
D
K
D
K
D
K
D
K
D
K













   4.      Bentuk 12 kolom
No
Nama Akun
NS
AJP
NSD
L/R
Modal
Neraca
D
K
D
K
D
K
D
K
D
K
D
K















Contoh:
“Rahmat Elektronik Servis”
Kertas Kerja
Periode, 31 Januari 2012
No
akun
Nama Akun
Neraca Saldo
L/R
Neraca
D
K
D
K
D
K
101
Kas
Rp4.850.000
-
-
-
Rp4.850.000
-
103
Peralatan kantor
Rp3.000.000
-
-
-
Rp3.000.000
-
104
Gedung
Rp10.000.000
-
-
-
Rp10.000.000
-
301
Modal
-
Rp19.000.000
-
-
-
Rp19.000.000
151
Peralatan servis
Rp3.000.000
-
-
-
Rp3.000.000
-
204
Utang usaha
-
Rp2.000.000
-
-
-
Rp2.000.000
149
Prlngkpn servis
Rp   750.000
-
-
-
Rp   750.000
-
401
Pndaptan servis
-
Rp   900.000
-
Rp900.000
-
-
501
Beban gaji
Rp   300.000
-
Rp300.000
-
-
-


Rp21.900.000
Rp21.900.000
Rp300.000
Rp900.000
Rp21.600.000
Rp21.000.000
                                   SALDO LABA
Rp600.000
-
-
Rp    600.000
Rp900.000
Rp600.000
Rp21.600.000
Rp21.600.000
Kesimpulan:
1.      Pencatatan:
·         Untuk kolom laba rugi diisi hanya dengan akun pendapatan dan beban
·         Untuk kolom neraca diisi dengan selain akun pendapatan dan beban, yaitu:
a.       Seluruh hatra
b.      Utang/kewajiban
c.       Modal
d.      Prive
e.       Akumulasi penyusutan
f.       Pendapatan diterima dimuka
g.      Pendapatan yang akan datang/pendapatan yang belum diterima
2.      Perusahaan berlaba jika:
·         Jumlah kolom kredit lebih besar dari jumlah kolom debet di laba rugi
·         Jumlah kolom debet lebih besar dari jumlah kolom kredit di neraca
3.      Perusaaan mengalami rugi jika:
·         Jumlah kolom debet lebih besar dari jumlah kolom kredit di laba rugi
·         Jumlah kolom kredit lebih besar dari jumlah kolom debet di neraca

4.3 Jurnal Penyesuaian
Jurnal penyesuaian selalu dibuat setiap akhir periode akuntansi (setiap akhir tahun/ 31 desember). Fungsi jurnal penyesuaian adalah mengoreksi perkiraan tentang (harta, utang, modal, pendapatan, dan modal) sehingga mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Hal-hal yang perlu dibuatkan ayat jurnal penyesuaian:
1.      Perlengkapan (sebesar yang terpakai)

JP        =      Beban Perlengkapan              Rp x x x
                                                Kas                                          Rp x x x
 
Merupakan harta yang dimiliki perusahaan yang mana masa pengunaannya kurang dari satu tahun. Pada akhir periode akuntansi (31 Desember) nilai persediaan perlengkapan masih tercantum sebesar harga beli, karena pada saat pemakaian (diambil) tidak dilakukan pencatatan maka untuk itulah perlu dibuatkan ayat jurnal penyesuaian agar perlengkapan tersebut mencerminkan keadaan sebenarnya.





Contoh:1 januari 2012 saldo perlengkapan sebesar Rp 4.500.000,- paa akhir periode dlakukan penyecekan, ternyata persediaan yang ada di gudang hanya sebesar Rp3.300.000,- maka ayat jurnal penyesuaiannya adalah;
Jawab; 01/01/2012 persediaan perlengkapan     Rp 4.500.000,-
           31/12/2012 persediaan perlengkapan       Rp 3.300.000,- 
JP                    Beban Perlengkapan Rp 1.200.000,-
                                                Kas                                          Rp 1.200.000,-
 
     Perlengkapan yang terpakai                           Rp 1.200.000,-


 



JP             Beban perlengkapan  Rp 1.200.000,-
                             Perlengkapan                         Rp 1.200.000,-

2.      Beban dibayar dimuka (sebesar yang menjadi beban pada athun tersebut)
Apabila perusahaan melakukan pembayaran dimuka untuk suatu beban (biaya), dan pembayran tersebut melebihi satu periode akuntansi maka perlu dibuat jurnal penyesuaian agar dapat diketahui berapa beban yang sebenarnya yang terjadi pada periode tersebut. Cara pencatatannya dapat dilakukan dengan dua cara:
a.       Dicatat sebagai harta
Jurnal              . . . . . .  Dibayar dimuka         Rp x x x
                                                            Kas                                 Rp x x x
 
Bila dicatat sebagai harta maka jurnal yang dibuat pada saat transaksi yang terjadi adalah;


 


            *pada saat terjadi transaksi



JP                    Beban . . . . .               Rp x x x
                                         . . . . . dibayar dimuka             Rp x x x    
 



            *pada saat akhir periode (31 desember)

b.      Dicatat sebagi beban/ biaya
Jurnal                         Beban . . . . . .               Rp x x x
                                                            Kas                                Rp x x x
 
Jurnal yang dibuat pada saat terjadi transaksi adalah:


 


JP            . . . . . dibayar dimuka              Rp x x x
                                      Beban . . . .                                               Rp x x x
 
            *pada saat transaksi
           

            *pada akhir periode (31 desember)

Contoh:
Pada tanggal 1 Oktober 2012 perusahaan membayar asuransi untuk satu tahun senilai Rp2.400.000,- buatlah jurnal penyesuaian apabila dicatat sebagai harta dan sebagai beban!!!
Jawaban:
Penyelesaian;
01/10/2012                                                                              39/09/2013
            3 bulan                        01/12/2012                                          beban dibayar dimuka
       × Rp 2.400.000,- = Rp 600.000,-                        × Rp 2.400.000,- =Rp 1.800.000,-

a)      Sebagai harta
Tanggal
Nama Akun
Debet
Kredit
31/10/2012
Beban Asuransi
      Asuransi dibayar dimuka
Rp    600.000,-
-
-
Rp    600.000,-

b)      Sebagai beban
Tanggal
Nama Akun
Debet
Kredit
31/10/2012
Asuransi dibayar dimuka
      Beban Asuransi
Rp    1.800.000,-
-
-
Rp    1.800.000,-

3.      Pendapatan diterima dimuka
Apabila suatu perusahaan belum menyelesaikan pekerjaan yang dipesan tetapi telah menerima pembayaran atas pesanan tersebut. Pendapatan ini dapat dicatat kewajiban dan utang.
a.      
         Jurnal           Kas                                           Rp x x x
                                    . . . . . diterima dimuka                                   Rp x x x
 
Sebagai utang








 





b.      Sebagai pendapatan
     Jurnal             . . . . . dibayar dimuka                     Rp x x x
                                  Pendapatan . . . . .                              Rp x x x
 















Contoh: pada tanggal 1 september 2012 diterima sewa untuk satu tahun sebesar Rp 2.400.000,- perhitungan pendapatan servis pada tanggal 31 desember 2012 adalah sbb:
Jawab:
รผ  Sewa telah menjadi pendapatan pada periode ini
 × 2.4000.000,- = Rp 800.000,-
รผ  Sewa yang belum menjadi pendapatan
 × 2.400.000,-= Rp 1.600.000,-

a)      Bila dicatat sebagai Utang
·         Jurnal Umum pada tanggal 01/09/2012
Tanggal
Nama Akun
Debet
Kredit
01/09/2012
Kas
      Sewa diterima dimuka
Rp    2.400.000,-
-
-
Rp    2.400.000,-

·         Jurnal Penyesuaian pada tanggal 31/12/2012
Tanggal
Nama Akun
Debet
Kredit
31/12/2012
Sewa diterima dimuka
      Pendapatan servis
Rp         800.000,-
-
-
Rp         800.000,-

b)      Bila dicatat sebagai Pendapatan
·         Jurnal umum pada tanggal 01/09/2012
Tanggal
Nama Akun
Debet
Kredit
01/09/2012
Kas
      Pendapatan sewa
Rp    2.400.000,-
-
-
Rp    2.400.000,-

·         Jurnal Penyesuaian pada tanggal 31/12/2012
Tanggal
Nama Akun
Debet
Kredit
31/12/2012
Kas
      Sewa diterima dimuka
Rp    1.600.000,-
-
-
Rp    1.600.000,-
4.      Pendapatan yang masih harus diterima
Pendapatan yang masih harus dibayar diterima timbul karena pada akhir periode telah terjadi pendapatan, tetapi belum diterima pembayarannya. Pencatatannya sebagai berikut:
      JP               Piutang . . . . .                         Rp x x x
                                  Pendapatan . . . . .                               Rp x x x
Contoh: karena memiliki kelebihan uang kas, suatu perusahaan membeli surat berharga (obligasi) pada tanggal 1 september 2012 diharga beli Rp 1.500.000,- bunga obligasi 20% dan dibayar tiap tanggal 1 september dan 1 maret. Dengan membeli obligasi ini perusahaan menperoleh pendapatan bunga yang baru diterima tanggal 1 maret 2013, artinya pada tahun 2012 telah terjadi pendapatan bunga tetapi belum dicatat, sehingga perlu dilakukan penyesuaian. Di demikian pendapatan bunga pada tahun 2012 adalah?
Jawab:
  × 20%  × Rp 1.500.000,- = Rp 100.000,- (uang dari pendapatanini belum diterima)
Tanggal
Nama Akun
Debet
Kredit
31/12/2012
Piutang bunga
      Pendapatan bunga
Rp    100.000,-
-
-
Rp    100.000,-

5.      Beban yang masih harus dibayar
Beban yang masih harus dibayar merupakan beban yang telah terjadi tetapi sampai akhir periode akuntansi belum dibayar.
          JP               Beban . . . . .                   Rp  x x x
                                         Utang . . . . .                             Rp x x x
Contoh: Suatu perusahaan melakukan pembayaran gaji karyawan setiap minggu sebesar Rp 1.200.000,-. Pembayarn gaji dilakukan tiap hari sabtu untuk periode akuntansi 2012 tutup buku (31 desember) jatuh pada hari sabtu.
Jawab: perhitungan pengelesaian!
Gaji yang belum dibayar (utang gaji) selama 5 hari yaitu:
 × Rp 1.200.000,- = Rp 1.000.000,-
Tanggal
Nama Akun
Debet
Kredit
31/12/2012
Beban gaji
      Utang gaji
Rp    1.000.000,-
-
-
Rp    1.000.000,-
6.      Penyusutan aktiva tetap (kecuali tanah)
Aktiva tetap adalah harta yang digunakan dalam perusahaan lebih dari satu periode akuntansi. Misalnya tanah, gedung, kendaraan, peralatan, dan lain-lain. Karena aktiva digunakan lebih dari satu tahun (satu periode akuntansi) maka aktiva tersebut mengalami penurunan nilai sampai batas umur ekonomisnya. Penurunan nilai ini dalam neraca akan dicatat pada akun Akumulasi Penyusutan yang saldonya dari tahun ketahun bertambah. Ada beberapa metode untuk menentukan besarnya penyusutan aktiva tetap:
a.       Menurut metode garis lurus
Dimana penyusutan =
b.      Menurut motode nilai tetap atas nilai buku
c.       Menurut jumlah angka tahun
Dalam garis lurus jumlah beban penyusutan dihitung sama besar dari tahun ketahun.
JP                Beban penyusutan . . . . .                 Rp x x x
                             Akumulasi penyusutan . . . . .                Rp x x x 
Contoh: pada tanggal 1 april 2012 dibeli kendaraan seharga RP 12.500.000,- dengan masa manfaat kendaraan tersebut ditaksir 4 tahun dan bernilai residu/sisa Rp 500.000,- hitunglah besarnya penyusutan untuk tahun 2012 dan buatlah jurnal penyesuaiannya!
Jawab: diketahui Harga perolehan (HP) = Rp 12.500.000,-
                             Nilai Residu/sisa (NS) = Rp 500.000,-
                            Umur Ekonomi (UE) = 4 tahun
Penyusutan/tahun =  =
                                               = Rp 12.000.000,-
                                               = Rp 3.000.000,-
01/04/2012                                                                                              31/03/2016
                9 bulan
Penyusutan/bulan = Rp 3.000.000 ÷ 12 bulan = Rp 250.000,-
Penyusutan 9 bulan × Rp 250.000,- = Rp 2.500.000,-
Pentatannya sebagai berikut;
Tanggal
Nama Akun
Debet
Kredit
31/12/2012
Beban penyusutan kendaraan
      Akumulasi penyusutan kendaraan
Rp 2.500.000,-
-
-
Rp 2.500.000,-
4.4 Jurnal penutup (Closing Entries)
            Ayat jurnalnya dibuat pada akhir periode akuntansi yang bertujuan menutup akun nominal (pendapatan dan beban). Pada akhir periode akuntansi, seluruh akun nominal tersebut harus di “NOL” kan. Selama proses akuntansi berjalan akun nominal yaitu pendapatan dan beban digunakan sebagai akun untuk mengklasifikasikan dan mengikhtisarkan akun modal.
4.5 Neraca Saldo Setelah Penutupan



 Nah udah pada ngerti khan sob tentang seputar akuntansi......??
maaf ya sob bila ada karakter yang tidak mendukung dan tak tertampil dengan sempurna....
Tapi tenang jangan khawatir kan ada mbah google ya gk...... hehehe
Ok dh sob semoga bermanfaat......
Share this article :

+ comments + 3 comments

17 July 2019 at 04:34

Dude.. I am not much into reading, but somehow I got to read online casino malaysia & live betting
lots of articles on your blog. Its amazing how interesting it is for me to visit you very often.

21 February 2020 at 23:05

Natural fat burner: risks and contraindications
Go ketogenic Consumption of these natural fat burners is safe . So you can include them in the different meals you eat during the day.
https://goketoganic.com/

Post a Comment

 
Copyright © 2011. Centry_jazz.blog - All Rights Reserved
Template Created by
Proudly powered by Entrys Informatika